Dan sekali lagi panas menunjukan tajinya.
Padahal sudah jam
17:30 dan kipasku berputar kencang 360 derajat, menggeleng kanan kiri,
hembusan anginnya beradu dengan cepat menjamah kulit, tapi panas jadi
juara...
Bulir2 keringat di pori semakin membesar, lalu bertemu satu sama lain dan meluncur bercucuran di seluruh tubuh,benang2 menangkap semuanya, membasahkan pakaiian...!
Bergelas gelas air mineral kutegak demi menghilangkan haus dan mencegah dehidrasi,
tapi seakan tak berarti...
Aku jadi rindu dingin, padahal aku membencinya..!!
Tapi bagai mana bisa sesuatu yang kubenci dan kini ku merindunya,
aah..
Bukankah itu sama saja dengan dirimu yang telah meninggalkanku??
Sedang asik bergelut mengingat cerita tentang cinta..
Panas ini kembali mengusik...
Dan aku tak tahan lagi, mungkin dengan mandi dapat mengubah keadaan,
ketika bergerak beranjak bangun, terpandang awan kelabu pekat dari jendela namun masih jauh di ujung langit sana.
Terdiamku sesaat mungkin panas yang berlebiahn ini dikarenakan akan hujan,
padahal kubelum tahu bagai mana korelasi antara panas yang berlebihan
dengan akan turunnya hujan.
Ini semua aku dengar dari nenekku,
ketika hari begitu panas dan dia mengatakan bahwa nanti akan turun
hujan, dan ternyata benar, pada malam harinya turun hujan...
Mulai saat itu, entah bagai mana aku jadi percaya begitu saja.
Tanpa terasaku berguman sendiri..
Kapankah awan itu sampai disini dan menurunkan hujannya?
Hujan..
Hujan....
Ya, hujan...
Aah sial..........
Hujan ini mengingatkanku pada dirimu lagi, dirimu yang suka hujan, padahal dia belum turun..!!
Bagai mana kalau sudah turun?
Kembali terbayang...
Tatapan khas dan senyum misterius dari wajahmu,
ketika kau akan menjahili aku,
padahal aku sudah curiga tapi entah bagaimana aku terima begitu saja,
sambil tersenyum lebar dan bertanya
"Apa??"
Tanpa
butuh menunggu waktu yang lama pasti kau akan menarikku, sesaat
kemudian kita sudah basah kuyup sambil bercanda gurau, ketika hujan
berhenti kau duduk disampingku yang sudah menggigil kedinginan.
Clingak clinguk kanan kiri dan bertanya.
"Pelanginya mana? mana pelanginya?"
Ketika
kau menemukannya senyummu begitu indah, bahkan 1000 kali lebih indah
dari pelangi yang kau temukan, tapi tak jarang kau tak menemukannya,
lalu cemberut dan bersedih.
"Yah...pelanginya gak ada..!!"
Belum
sempat aku menghiburmu tapi kau sudah berkata tanpa memandang kearahku.
"Tak apa apa lah, yang penting kamu selalu ada di sisiku"
Dan merebahkan kepalamu ke pundakku, saat itu adalah saat yang paling membahagiakan.
Tiba2 dadaku terasa sesak, ada sakit yang begitu menyayat, mataku terasa panas, membuyarkan lamunanku lagi..
Dan tak dapatku pungkiri itu adalah kenangan yang paling menyakitkan ketika kita sudah berpisah...
Ku hela nafas dalam-dalam dan ku hebuskan perlahan.
Kumulai lagi langkahku yang sempat terhenti menuju kamar mandi,
selesainya badan q segar kembali dan adzan magrib pun berkumandang,
kutunaikan kewajiban dan...
"SELAMAT MALAM"
10-02-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar